MOTIVEDU -  Hai, selamat datang di blog Motivedu. Kali ini, kita akan membahas tentang kemiskinan di Indonesia. Lebih spesifik lagi, tepatnya kita akan membahas apa saja faktor kegagalan penanggulangan kemiskinan dan berbagai solusi pilihan. Selamat membaca.


Kegagalan-penanggulangan-kemiskinan
ilustrasi kemiskinan


Faktor  Kegagalan Penanggulangan Kemiskinan


Noor Zuhdiyati dan David Kaluge dalam penelitiannya berjudul "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Indonesia Selama Lima Tahun Terakhir (Studi Kasus pada 33 Provinsi)" menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesia pada tahun 2011-2015.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independent pertumbuhan ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependent kemiskinan dapat dilihat dari nilai f statistik <0.05. Pada nilai R2 sebesar 0.96840 menjelaskan 96% dari variabel dependent dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Pertumbuhan ekonomi, TPT, dan IPM memiliki hubungan yang negatif terhadap kemiskinan. Diantara ketiga variabel tersebut hanya variabel IPM yang berpengaruh terhadap kemiskinan, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang ada kurang berkualitas sehingga tidak mempengaruhi kemiskinan.

Begitu juga dengan pengangguran bahwa tingkat TPT juga tidak berpengaruh terhadap kemiskinan. Hal ini menandakan bahwa mereka yang menganggur belum tentu memiliki pendapatan yang rendah. Menurut Alif Basuki (2007), terdapat dua faktor yang mempengaruhi kegagalan penanggulangan kemiskinan di negara Indonesia yaitu

(i) program-program penaggulangan kemiskinan cenderung fokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin,
(ii) adanya latar belakang paradigma dan pemahaman yang kurang tepat tentang kemiskinan itu sendiri sehingga program penanggulangan kemiskinan ini tidak tepat sasaran.

Data dan informasi kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan serta pencapaian tujuan atau sasaran dari kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, baik di tingkat nasional, kabupaten/kota maupun tingkat komunitas. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan penanggulangan kemiskinan adalah:

1. Struktur perekonomian Indoneaia mudah ambruk karena berat di atas rapuh di bawah. Hal itu terjadi karena kurang seimbangnya perhatian pemerintah Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai kini pada pengembangan ekonomi kelompok-kelompok UMKM dibandingkan dengan kelompok-kelompok usaha besar.
2. Ukuran-ukuran kemiskinan yang dirancang pusat belum cukup memadai secara operasional di daerah. Sebaliknya, informasi-informasi yang dihasilkan dapat menjadi kebijakan salah arah.
3.Strategi pertumbuhan ekonomi yang cepat tidak dibarengi pemerataan.

Solusi Kemiskinan di Indonesia


Dalam sebuah artikel yang berjudul "Kemiskinan dalam Pembangunan" oleh Solikatun dkk, menjelaskan tentang strategi pembangunan yang tepat guna menanggulangi kemiskinan di negara Indonesia. Pembangunan adalah tujuan dari suatu negara, dimana negara tersebut semakin maju ketika ada peningkatan pada pembangunannya.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, diharapkan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi mampu mengurangi pengangguran ataupun kemiskinan yang ada. Selain pertumbuhan ekonomi, salah satu aspek yang digunakan untuk melihat kinerja pembangunan ekonomi adalah seberapa besar efektifitas penggunaan sumber daya yang tersedia. 

Kemiskinan memang menjadi masalah yang cukup serius di negara sedang berkembang. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan selama ini masih banyak yang harus dievaluasi. Keterlibatan pemerintah dalam mengatasi permasalah ini berperan paling penting.

Sementara, dukungan pihak lain termasuk sektoral ketenagaakerjaan, praktisi, akademisi, hingga masyarakat miskin yang menjadi sasaran utama perlu kolaborasi aktif dan massal agar tercapai kesejahteraan masyararakat yang merata. Berikut ada 16 cara yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan.

1. Hapuskan larangan impor beras
2. Lakukan investasi di bidang pendidikan dengan fokus pada perbaikan akses dan keterjangkauan sekolah menengah serta pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin, sambil terus meningkatkan mutu dan efisiensi sekolah dasar.
3. Lakukan investasi di bidang kesehatan dengan fokus pada perbaikan mutu layanan kesehatan dasar dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan
4. Suatu upaya khusus diperlukan untuk menangani angka kemiskinan ibu yang sangat tinggi di Indonesia
5. Perbaiki mutu air bagi masyarakat miskin dengan menggunakan strategi berbeda antara daerah pedesaan dengan perkotaan

6. Tangani krisis sanitasi yang dihadapi Indonesia dan masyarakat miskinnya
7. Luncurkan program berskala besar untuk melakukan investasi pembangunan jalan desa
8. Perluas pendekatan pembangunan berbasis masyarakat sampai tingkat nasional
9. Pengembangan secara utuh sistem jaminan sosial komprehensif yang mampu menangani risiko dan kerentanan yang dihadapi oleh masyarakat miskin dan hampir miskin
10. Revitalisasai pertanian melalui investasi di bidang infrastruktur dan membangun kembali riset dan penyuluhan

11. Memperlancar sertifikasi tanah dan memanfaatkan kembali tanah gundul dan tidak subur untuk penggunaan yang produktif
12. Membuat peraturan ketenagakerjaan yang lebih fleksibel
13. Perluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat miskin dan tingkatkan akses usaha mikro dan kecil ke pinjaman komersial.
14. Perbaiki fokus kepada kemiskinanbdalam perencanaa dan penganggaran di tingkat nasional untuk penyediaan layanan
15. Jalankan program pengembangan kapasitas untuk meningkatkab kapasitas pemerintah daerah dalam merencanakan, menganggarkan dan melaksanakan program pengentasan kemiskinan
16. Perkuat monitoring dan kajian terhadap program kemiskinan

Demikian yang kami jelaskan tentang kegagalan penanggulangan kemiskinan dan berbagai solusi pilihan. Semoga bermanfaat


Oleh Day

Juli 19, 2020

Artikel Terkait

> <
Buka Komentar

Jadilah orang pertama yang berkomentar!