MOTIVEDU -  Hai, selamat datang di Motivedu. Kali ini, kita akan membahas tentang resiko bisnis dan cara menghadapinya. Resiko itu selalu ada dalam bisnis, sehingga tidak bisa terpisahkan. Sebagai seorang wirausaha, melihat resiko dalam berbisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Selalu siap, tanggap, dan tanggung jawab


Jiwa seorang wirausaha pada dasarnya harus berani mengambil resiko. Dalam pengertian ini, tidak takut dan percaya diri dengan langkah yang diambil. Hal itu juga harus diimbangi dengan sikap tanggap dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan suasana yang bersifat darurat. 

Denis Waitley, seorang motivator dari Amerika pernah berkata Life is inherently risky. There is only one big risk you should avoid at all costs, and that is the risk of doing nothing.” (Hidup secara inheren berisiko. Hanya ada satu risiko besar yang harus Anda hindari dengan cara apa pun, dan itu adalah risiko tidak melakukan apa pun).

Seorang yang berjiwa wirausaha tidak bisa diam saja dalam menghadapi masalah, sikap tanggap ini akan menumbuhkan semangat untuk bangkit dan meghadapi konsekuensi bisnis. Selebihnya adalah tanggung jawab. Akibat dari keputusan yang diambil, baik itu keuntungan ataupun kerugian, seorang wirausaha tidak hanya mencari keuntungan saja tapi juga memperhatikan tanggung jawabnya (termasuk tanggung jawab pada perusahaan, mitra kerja, lingkungan, konsumen,hukum dan diri sendiri).

2. Jeli dalam melihat dan/atau menciptakan peluang bisnis


Tren pasar seringkali mengalami perubahan setiap waktunya. Maka, seorang wirausaha perlu melihat peluang tren ini untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki. Kemudian, kemampuan kreatifitas dan inovasi yang tinggi juga perlu dimiliki oleh wirausaha agar mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha lain. Dengan inovasi dan kreatifitas, seorang wirausaha juga dapat menciptakan peluang itu sendiri.

3. Menilai situasi dengan realistis


Berbisnis haruslah realistis. Apakah situasi resiko itu memungkinkan atau tidak? sudut pandang yang realistis akan memberi batasan pada pemikiraan di luar akal sehat manusia. Misalnya, tentang hal-hal mistis. Dalam pengambilan keputusan, seorang wirausaha dapat memperhitungkan bisnis dalam jangka panjang sehingga dapat melakukan management resiko dengan tepat.


resiko-bisnis


Setelah mengetahui cara melihat resiko bisnis, selanjutnya adalah menghadapinya dengan pengelolaan resiko. Langkah-langkah mengelola resiko usaha dapat dilakukan dengan beberapa sebagai berikut. 

1. Mengidentifikasi resiko


Pengidentifikasian resiko itu merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan berkesinambungan resiko (kerugian potensial) yang menantang perusahaan. Untuk itu, diperlukan suatu checklist dari semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi. Diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menentukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.

2. Membuat skala prioritas


Sesudah manajer resiko mengidentifikasikan berbagai jenis resiko yang dihadapi perusahaan, maka selanjutnya resiko itu harus diukur. Perlunya diukur adalah untuk menentukan relatif pentingnya dan untuk memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen resiko yang cocok untuk menanganinya.

Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi resiko yang perlu diukur yaitu : frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi dan keparahan dari kerugian tersebut. Paling sedikit untuk masing-masing dimensi itu, yang ingin diketahui ialah rata-rata nilainya dalam periode anggaran, variasi nilai dari satu periode anggaran ke periode anggaran sebelum dan berikutnya dan dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu jika seandainya kerugian itu ditanggung sendiri, harus dimasukkan dalam analisis, jadi tidak hanya nilainya dalam rupiah saja. 

3. Melakukan kontrol


Resiko dengan strategi Seorang manajer resiko mengidentifikasikan dan mengukur resiko yang dihadapi perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani resiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar yaitu pengendalian resiko (risk controll) dan pembiayaan resiko (risk financing). Dijalankan dengan metode berikut.

a. Menghindari resiko


Salah satu cara mengendalikan resiko murni adalah menghindari harta, orang atau kegiatan-kegiatan karena selalu mengandung resiko, dengan jalan:
-Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya untuk sementara 
-Menyerahan kembali resiko yang terlanjur diterima, atau segera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung resiko.

Penghindaran resiko dikatakan berhasil jika tidak terjadi kerugian yang disebabkan resiko yang ingin dihindarkan itu. Sesungguhnya metode ini tidak dapat diimplementasikan sebagaimana mestinya jika ternyata larangan-larangan yang telah diintruksikan itu ternyata dilanggar walau kebetulan tidak terjadi kerugian.

b. Mengendalian resiko


Implementasi dari kegiatan pengendalian kerugian yaitu dengan merendahkan kans (chance) untuk terjadinya kerugian dan mengurangi keparahan jika kerugian itu memang terjadi. Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara tindakan pencegahan kerugian atau tindakan pengurangan kerugian, menurut sebab kejadian yang dapat dikontrol, menurut lokasi dari kondisi-kondisi yang akan di control, dan menurut timing-nya

c. Pemisahan resiko


Yang dimaksud pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang menghadapi resiko yang sama, menggantikan penempatan dalam suatu lokasi. Misalnya jika banyak mempunyai truck, maka tindakan pemisahan dilakukan dengan menempatkannya dalam beberapa pool yang berlainan, penempatan barang persediaan tidak dalam satu gudang saja, tetapi dipisahkan dalam dua atau lebih.

d. Pemindahan resiko


Maksudnya adalah harta milik atau kegiatan yang menghadapi resiko dapat dipindahkan kepada pihak lain. Baik dinyatakan dengan tegas maupun dengan berbagai transaksi atau kontrak.

e.Kombinasi atau pooling


Merupakan suatu metode pengendalian resiko yang dilakukan dengan cara melakukan tindakan kombinasi dari metode-metode yang ada, baik itu penghindaran resiko, pengendalian resiko, pemisahan resiko maupun pemindahan resiko. Dengan tujuan untuk meminimalkan dampak resiko yang mungkin terjadi.

Demikian pembahasan tentang resiko bisnis dan menghadapinya. Semoga bermanfaat
Oleh Day

Juli 19, 2020

Artikel Terkait

> <
Buka Komentar

Jadilah orang pertama yang berkomentar!